Sinopsis Cinderella's Sister Episode - 9

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Eun Jo berhadapan dengan ibunya yang terlihat pucat. Tanpa memedulikan perkataan ibu, dia berjalan menuju kafe. Jang bersembunyi ketika melihat Eun Jo mendekat ke kafe. Jadi saat Eun Jo memandangi semua pria yang ada di tempat itu, dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Jang.

Di tangga, Jang menghitung bayarannya dan berkata pada diri sendiri, “Betapa rendahnyua dirimu!” Dia lalu turun untuk pergi tapi dia malah bertemu dengan Kang Sook dan Eun Jo yang juga melangkah keluar kafe. Kang Sook yang tadi sudah bisa tenang, kini terlihat panik lagi.

Ki Hoon masuk ke kamar Eun Jo dan memandang berkeliling. Dia memperhatikan kalau disana tidak ada tirai pink, lipstick, atau tanda-tanda yang menunjukkan kalau kamar ini adalah milik wanita muda berusia 26 tahun. Bahkan tidak ada boneka. Ki Hoon memikirkan lagi Eun Jo yang tersenyum saat melihat Jung Woo menari. “Aku pikir dia tidak tahu bagaimana cara tersenyum… Gadis mengerikan!”

Ki Hoon kembali ke ruangan yang dia bagi bersama Jung Woo dan heran kenapa anak itu tidak ada disana. Ransel Jung Woo jatuh ketika dia duduk dan Ki Hoon melihat pesan yang tertulis di pemukul baseball Jung Woo: “Song Eun Jo adalah milik Jung Woo selamanya!”

Hyo Sun masuk dan melihat Ki Hoon memandangi pemukul baseball di lantai. Dia juga membaca apa yang tertulis disana. Ki Hoon bangkit lalu pergi dengan diam. Hyo Sun kemudian membuka koper tua yang berisi barang-barang ibunya. Di dalamnya juga ada surat yang dulu dititipkan Ki Hoon padanya agar diberikan pada Eun Jo. Surat itu berbunyi: “Akankah kau menahanku? Jika kau menahanku, aku akan berhenti disini. Sebelum aku naik kereta, hentikan aku, Eun Jo!” Ki Hoon sendiri percaya bila surat itu sudah diterima Eun Jo!

Di sebuah paviliun, terlihat Eun Jo, Kang Sook, dan Jang. Kang Sook berkata jika semuanya sudah berakhir. Hal ini juga dibenarkan Jang. Eun Jo bertanya apakah selama ini mereka sering bertemu. Jang menjawab bahwa ada tenggang waktu kira-kira tiga tahun mereka tidak bertemu.

Kang Sook tahu jika Eun Jo tidak akan mempercayainya. Eun Jo bertanya pada ibu apakah dia akan mempercayai bila kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan. Dia bertanya apakah ibu tahu bagaimana bersikap tulus pada segala hal. Eun Jo juga menuduh ibu telah membodohi Dae Sung. Kang Sook dengan cepat menjawab jika dia sudah membayar Jang. Pria ini memandangi Kang Sook dan mengembalikan lagi uang yang tadi diberikan padanya. Jang berkata, “Meskipun aku ini sangat rendahan, aku tahu apa arti rasa malu!”

Kang Sook mempersiapkan obat untuk Dae Sung. Dia sangat perhatian pada suaminya sekarang, meski begitu Dae Sung tidak bereaksi apa-apa. Dae Sung berencana untuk kerja lembur hari ini dan Eun Jo langsung menarik ibunya serta menyuruhnya untuk membawa Dae Sung pulang. Sebab, sedang ada masalah di perusahaan dan Eun Jo tidal ingin Dae Sung tahu hal ini.

Masalahnya adalah penyuplai beras mereka memutuskan untuk tidak menjual beras mereka lagi ke perusahaan dan malah menjulanya ke tempat lain. Sementara itu, perusahaan Dae Sung tidak bisa memesan dari penyuplai beras yang lain sebab anggur beras perusahaan Dae Sung memang terkenal karena memakai beras organic dari penyuplai itu. Eun Jo yang menangani ini dengan pergi ke penyuplai itu dan langsung menantangnya karena sudah melanggar kontrak. Direktur itu berkata bila mereka tidak pernah membuat kontrak jadi tidak ada pelanggaran. Dia tidak mau memberitahu kepada siapa beras mereka dijual.

Direktur menghentikan pertemuan itu dan Hyo Sun langsung maju. Dia mengatakan pada pria itu bila dulu dia sering datang kesini dan dia selalu mau membeli permen Hyo Sun. sekarang, apakah direktur tidak mau meluangkan sedikit waktu untuk minum dengan mereka. Hyo Sun dan direktur minum dan ada cukup anggur untuk membuat pria itu mabuk. Setelah dia melunak, Eun Jo bertanya kepada siapa beras itu dijual. Direktur mau menjawabnya dan Eun Jo ingin beraksi secepatnya.

Ki Hoon menentangnya dan berkata jika Eun Jo pasti akan marah-marah seperti tadi. Hyo Sun bangkit dan berkata dengan grogi, “Kak, apa aku berkerja dengan baik hari ini?” Ki Hoon mengiyakan dan bilang bahwa dia akan mengajak Hyo Sun besok untuk menemui pembeli beras itu. Eun Jo protes tapi Ki Hoon malah berkata, “Hyo Sun lebih mampu melakukannya, kau tidak mampu membuka hati seseorang!”

Ki Hoon juga menambahkan kalau Eun Jo tidak bisa memecahkan apa-apa. Eun Jo marah dan meminta Ki Hoon untuk menepi. Dia turun dari mobil dan memilih jalan kaki. Ketika Eun Jo sampai di rumah, Ki Hoon sudah menunggunya di depan gerbang lalu bertanya, “Dulu, sebelum aku meninggalkan rumah ini, kenapa kau tidak datang ke stasiun kereta? Apa kau tidak menerima suratku?” Eun Jo terkejut dan menjawab, “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!”

Ki Hoon mengernyit, “Aku menulis surat untukmu agar kau datang ke stasiun kereta dan menyerhkannya pada Hyo Sun agar diberikan padamu! Apakah Hyo Sun tidak memberikannya padamu?” Eun Jo terlihat merenung dan menjawab, “Aku menerimanya!” Ki Hoon bertanya lagi apakah dia sudah benar-benar menerima surat itu. Eun Jo menjawab dengan dingin jika dia tidak bisa ingat apakah dia merobek surat itu atau membakarnya. Ki Hoon sangat terluka, “Kau membaca surat itu dan tidak datang ke satsiun kereta?” Eun Jo sebenarnya sangat menyesal kenapa dia bisa mengatakan hal-hal semacam ini. Dia menangis di kamarnya sendiri setelah percakapan itu.

Pada paginya, Eun Jo menatap Hyo Sun dengan marah. Dia akhirnya tahu kalau Hyo Sun tidak menyerahkan surat Ki Hoon padanya. Sementara itu, Kang Sook mengajak Dae Sung jalan-jalan. Dia berusaha menjauhkan suaminya dari urusan perusahaan dan mengatakan kalau anak-anak yang akan mengurus semuanya. Eun Jo sendiri merasa gelisah menunggu hasil pertemuan Ki Hoon dan Hyo Sun dengan pembeli beras itu. Ketika telpon berdering, dia mendengar berita buruk: mereka tidak bisa membeli beras itu kembali karena pembeli itu sudah membayar tiga kali lipat. Mereka kini tidak bisa melakukan apa-apa.

Hyo Sun ingin memberitahu ayah tentang berita buruk ini tapi Eun Jo menentangnya. Meski begitu, Eun Jo kalah juga dan Hyo Sun pun menelpon ayah. Dae Sung harus pulang. Kang Sook memegangi tangan suaminya, yang membuat Dae Sung berkata kalau Kang Sook tidak harus melakukan itu sebab dia tidak ingin diperlakukan seperti pasien. Kang Sook berkata dia memang tidak ingin memperlakukan Dae Sung sebagai pasien tapi karena dia memang ingin memegang tangan Dae Sung. Ayah tersenyum mendengar hal ini.

Jung Woo bermain dengan Jun Su tapi dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari Eun Jo yang terlihat khwatir. Dia membawakan Eun Jo teh madu dan memintanya untuk minum. Jung Woo menemani Eun Jo ke bank untuk menanyakan pinjaman dan Eun Jo diberitahu jika jawabannya baru bisa didapat keesokan paginya. Jung Woo berkata kalau Eun Jo bisa menggunakan uangnya. Eun Jo hanya tersenyum mendengar permintaan itu.

Hyo Sun tidak setuju bila mereka harus meminjam uang. Tapi Eun Jo berkata kalau perusahaan sangat merugi akibat skandal kemarin itu. Jika sekarang mereka tidak memulihkan perusahaan, nanti mereka akan kesulitan. Eun Jo bertanya pada Hyo Sun, “Jika aku tahu jawabannya, bagaimana mungkin kau tidak tahu? Bagaimana mungkin bisa begitu?” Eun Jo mengingatkan Hyo Sun kalau nama ayahnya sekarang sedang banyak dibicarakan dan Hyo Sun langsung meledak, “Jangan bersikap seolah-olah kau memikirkan ayahku!” Dia berkata kalau Eun Jo tidak boleh melibatkan nama ayah seolah-olah Eun Jo mengenal ayah lebih baik darinya. Eun Jo bertanya, “Bagaimana kau tahu perasaanku begitu baik ketika aku sendiri bahkan tidak mengenal diriku sendiri? Apa yang kau takutkan hingga kau ingin agar aku mengatakan apa yang aku pikirkan?”

Hyo Sun menggenggam tangan Eun Jo dan memintanya untuk mengulangi apakah dirinya kekanak-kanakan. Eun Jo berkata kalau Hyo Sun memang seperti itu. Dia juga mengatakan sesuatu yang tidak jelas yang membuat Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo bertanya apakah Hyo Sun ingin tahu. Eun Jo: “Surat Ki Hoon. Kenapa kau menyembunyikannya dan tidak memberikannya padaku?” Hyo Sun menelan ludah. Eun Jo melanjutkan, “Sangat menjijikkan buatku untuk berdiri di dekatmu, yang membuatku mengatakan hal ini. Satu-satunya hal yang membuatku melupakan hal ini bukan karena kau tapi karena kau adalah putri ayahmu!”

Eun Jo ingin mengakhiri percakapan ini tapi Hyo Sun menahannya dan bertanya apakah surat Ki Hoon merupakan bukti sifat kanak-kanaknya. Eun Jo menjawab, “Pertama kalinya dalam hidupku…” Kemudian dia menangis dan mengatakan kalau hal itu tidak akan mengubah segalanya sekarang. Dia menambahkan lagi, “Aku sudah keluar dari cerita itu dulu sekali dan sekarang aku tidak mau masuk kesana lagi!” Kini giliran Eun Jo yang menarik tangan Hyo Sun sambil bilang, “Kau harus berhati-hati. Kelihatannya Ki Hoon belum bisa melupakanku. Tidakkah itu menarik?”

Ki Hoon melaporkan pada ayahnya tentang kondisi perusahaan Dae Sung yang kelihatannya akan membaik dalam waktu dekat ini. Dia juga menceritakan pada ayahnya tentang seorang pegawai bernama Eun Jo, yang berusaha menemukan ragi baru dan Eun Jo adalah pegawai yang pintar. Hanya menunggu waktu untuknya mencapai sukses dan ragi baru itu nantinya akan menjadi hal yang sangat berharga. Ki Hoon juga meminta ayahnya untuk mencari tahu siapa yang membeli beras dari penyuplai langganan Dae Sung dan meminta agar perusahaan Dae Sung diberikan pinjaman.

Eun Jo terburu-buru ingin pergi ke lab tapi Dae Sung menahannya agar dia makan dulu bersama yang lain. Tapi Eun Jo menolak dan Hyo Sun langsung memandang Eun Jo serta dengan manis memintanya untuk duduk dan makan bersama. Hari ini, mood Dae Sung sedang bagus. Dia banyak minum dan Eun Jo menyuruhnya untuk berhenti. Eun Jo lalu mengambil satu gelas dan menantang Hyo Sun untuk meminumnya. Hyo Sun melakukan hal yang sama dan suasana pun jadi tegang. Hyo Sun meminta Ki Hoon untuk mengajak Dae Sung pulang sebab dia ada acara minum dengan Eun Jo.

Ki Hoon memperingatkan Hyo Sun kalau Eun Jo tidak bisa minum. Beberapa saat kemudian, kedua wanita ini sudah mabuk. Hyo Sun bertanya pada Eun Jo, “Apakah kau tidak akan meninggalkan rumah kami?” Dia juga berkata kalau dia benar-benar membenci Eun Jo. Eun Jo mengingatkan saudarinya kalau dulu Hyo Sun sering bilang jika dia menyukai Eun Jo dan ingin menjadi seperti dirinya. Hyo Sun menolak hal itu. Hyo Sun meminta Eun Jo sekali lagi agar dia pergi. Dia juga menawarkan apartemennya di Seoul. Dengan skil yang dimiliki Eun Jo, pasti dia akan gampang mendapatkan pekerjaa. Kalau Eun Jo tidak mau bekerja, Hyo Sun mau mengirimkan uang untuknya.

Tapi Eun Jo bilang tidak! Dia tidak mau pergi. Eun Jo memperingatkan, “Jika ka uterus begini, aku benar-benar akan mengambil segalanya darimu!” Eun Jo bilang dia akan mengambil perusahaan, Dae Sung, dan Ki Hoon! Hyo Sun berkata, “Itulah kebenarannya sejak awal!” Hyo Sun memanggil Song Eun Jo dan dibenarkan oleh kakaknya. Dia seorang Gu sekarang. Mereka kemudian keluar restoran dalam keadaan mabuk. Mereka berjalan zigzag dan berakhir di lab. Mereka tertidur disana.

Malamnya, Dae Sung sangat khawatir pada putri-putrinya yang menghilang dan memerintahkan Jung Woo dan Ki Hoon untuk mencari mereka. Saat itu pula ada telpon dari Jepang. Kabar buruk: kapal yang membawa anggur beras mereka sudah sampai di Jepang tapi produk mereka tidak. Ki Hoon bermaksud akan mengeceknya di kantor dagang Jepang tapi Dae Sung bilang tidak ada kantor seperti itu. Ternyata dokumen dagang mereka semuanya paslu. Ki Hoon menduga ini pasti pekerjaan ayahnya. Tapi, Prsiden Hong menolak dan mengatakan jika ini pekerjaan Ki Jung. Ayah Hong sendiri baru tahu.

Jadi Ki Hoon menelpon kakaknya dan bertanya apakah dia benar-benar menginginkan perusahaan Dae Sung. Apakah Hong Ju akan memilih perusahaan murahan seperti perusahaan Dae Sung ini. Saat itulah Ki Hoon sadar ada orang di ruangannya: Dae Sung. Dia terlihat marah, “Jadi ini pekerjaan keluargamu!” Ki Hoon segera menutup telponnya tapi telpon itu berdering lagi dan kali ini Dae Sung yang mengangkatnya. Dia mendengarkan Ki Jung berbicara tentang pembelian beras itu dengan uang ayah! Terbongkarlah semuanya!

Ki Hoon hanya bisa membantu setelah percakapan itu. Dia menunggu reaksi Dae Sung dan saat dia berbicara ternyata sangat keras. Dae Sung berkata, “Bagaimana bisa kau melakukan hal ini padaku?” Ki Hoon sangat terpukul mendengar ini. Sayangnya, dia tidak pernah memiliki kesempatan membela diri. Dae Sung pingsan!

Jung Woo berlari ke lab dan membangunkan Eun Jo serta Hyo Sun. Setelahnya mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tiba setelah Kang Sook. Ki Hoon sendiri sudah disana dari awal dan hanya diam. Dokter mengatakan kalau Dae Sung sudah meninggal. Kang Sook tidak terima ini dan mencegah dokter yang ingin menutup wajah Dae Sung dengan selimut. Karena tidak mendapat respon, Kang Sook meminta Hyo Sun untuk membangunkan ayah.

Hyo Sun yang menangis memanggil ayahnya. Eun Jo hanya bisa berdiri shock. Dia ingat lagi saat Dae Sung mencarinya dan memintanya memanggil ‘ayah’. Ketika Hyo Sun jatuh ke tubuh ayahnhya, Kang Sook menyuruhnya untuk berhenti menangis. Jung Woo meletakkan tangannya di bahu Eun Jo tapi dia sama sekali tidak sadar.

Selama ini pula, Ki Hoon hanya menonton, dia membeku. Narasi Ki Hoon: “Aku yang melakukan ini. Di suatu pagi, aku mencuri ayah dari gadis-gadis ini. Aku bersumpah pada Tuhan, aku tidak bermaksud melakukannya!”

Eun Jo berbalik dan pergi. Dia menuju ke tangga dan menangis dalam kegelapan. Dia sekali lagi memikirkan Dae Sung yang memintanya untuk memanggilnya ‘ayah’. Dan, Eun Jo mulai terisak, “A…a….”

Read more

Sinopsis Sungkyunkwan Scandal Episode - 8

Written by Yui Shinji 0 comments Posted in:

Moon Jae Shin masih berdiri gemetar di luar Hyang Gwan Chung, suatu tempat yang khusus untuk acara ritual. Ia menahan suara cegukan-nya.
Sementara itu, Lee Sun Joon masih mencari Kim Yoon Shik ke seluruh kampus, Gu Yong Ha demi mencari kebenaran, jalan dengan bergegas menuju Hyang Gwan Chung.

Moon Jae shin ingin pergi dari situ tapi justru bertabrakan dengan Lee Sun Joon. Sun joon menanyakan Kim Yoon Shik. Reaksi pertama Jae Shin adalah melindungi Yoon Hee, ia berkata ini adalah tempat yang dipakai untuk upacara ritual, mengapa Kim Yoon Shik harus ada di sini?

Moon Jae Shin benar-benar akan terlibat dengan Yoon Hee hehehehe...

Mimpi buruk datang! Gu Yong Ha juga tiba di situ, mengapa Daemul tidak akan ada disini? Bukankah ini adalah tempat yang sempurna bagi seseorang yang ingin menyembunyikan sesuatu?
Aku akan melihatnya sendiri. Gu Yong Ha langsung jalan ingin masuk ke ruangan itu.

Moon Jae Shin menghalangi Gu Yong Ha dengan segala kemampuannya, sementara Lee Sun Joon bingung melihat mereka berdua, apa yang sebenarnya terjadi? Jae Shin berdiri di depan pintu dan menggedornya, seolah-olah ingin marah tapi sekaligus memberi peringatan pada Yoon Hee.

Yoon Hee yang ada di dalam kaget dan ia cepat2 mematikan lilin.

Gu Yong Ha melepaskan diri dari Jae Shin dan melenggang untuk melihat ke dalam.

Jae Shin langsung menarik kerah baju Yong Ha dan keduanya bergulat di tanah. Lucu sekali, Jae Shin yang biasa bertempur dengan pasukan istana, kali ini susah sekali mengendalikan Gu Yong Ha. Mereka bergulingan di tanah.

Lee Sun Joon tidak memisah keduanya, ia hanya melihat heran dan menoleh ke ruangan itu, Sun Joon ingin tahu lalu berjalan menuju ke Hyang Gwan Chun. Tangan Jae Shin menggapai ingin meraih kaki Sun Joon tapi terlambat...Sun Joon melangkah dan membuka pintu.

Sun Joon masuk ke dalam ruangan, Yong Ha dan Jae Shin langsung mengejarnya dengan panik. Tapi ketika di dalam, ternyata ruangan itu kosong dan gelap.

Jae Shin menyadari ada tetesan air dari atas.


Ternyata Yoon Hee berhasil memanjat rak dan berbaring tengkurap di atas rak dengan menahan nafas.
Yong Ha membungkuk dan mengamati bak air.

Lebih parah lagi, Prof Yoo dan penjaga kampus tiba-tiba datang. Apa yang kalian lakukan disini?

Sebuah lilin akan jatuh dari rak dan untung Yoon Hee lumayan sigap menangkap lilin itu. Ketiga rekan Yoon Hee mendapat peringatan keras dari Prof Yoo karena masuk ke daerah terlarang.

Sun joon, Yong Ha, dan Jae shin kembali ke asrama mereka. Yong Ha masih berkata kalau Kim Yoon Shik belum kembali. Sun Joon akan pergi untuk mencari lagi tapi Jae shin berusaha melarangnya. Ini membuat Yong Ha tertarik.

Yoon Hee merasa situasinya sudah aman, ia langsung kabur dari Hyang Gwan Chung. Justru ia bertemu Prof Jung! Prof Jung tidak suka dengan apa yang ia dengar. Kau pasti alasan keributan di Hyang gwan chung.
Jung Yak Yong : Apa kau pikir ini sebuah permainan? Kau tidak boleh sampai ketahuan.

Prof Jung menegaskan kalau Yoon Hee harus melupakan kalau dirinya adalah seorang wanita dan jangan lengah. Saat kau memutuskan masuk Sungkyunkwan, kau sudah mempertaruhkan nyawamu. Yoon Hee harus bertanggung jawab dengan jalan yang ia pilih.

Ha in Soo berkumpul bersama grupnya, ia berkata kalau ia sengaja tidak menembak tepat sasaran dan ia berniat berdamai dengan Yoon Shik.
Ha In Soo tertawa seperti orang gila dan ia punya rencana untuk membuat Raja mengusir Yoon Shik atau membuat ketiga orang di asrama Timur itu terpecah belah.

Di asrama Timur ada yang tidak bisa tidur. Lee Sun Joon dan Jae Shin, keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Jae shin memikirkan adegan yang ia lihat tadi, saat Yoon Hee mandi di tengah cahaya lilin, dan Jae Shin harus menutup mulutnya yang mulai cegukan lagi.

Sementara Sun Joon memikirkan tangan Yoon Hee yang terluka dan sikap dingin Yoon Hee padanya. Keduanya menoleh ke arah tempat tidur Yoon Hee yang ditengah dan menghela nafas.

Lalu Sun Joon dan Jae shin saling bertatapan dan berdehem lalu berbalik dan pura-pura tidak ada apa-apa. Hahahaha...

Yoon Hee yang mengira kedua rekan sekamarnya sudah tidur, masuk ke kamar diam-diam, dan perlahan menyusup di dalam selimutnya, diantara Sun Joon dan Jae Shin.
Yoon Hee tidak sadar kalau Sun Joon dan Jae Shin belum tidur.

Jae shin mati-matian menahan cegukan-nya, ia menutup mulutnya. Tapi cegukan Jae Shin semakin menjadi, Jae shin panik dan ia langsung lari keluar kamar. Diluar, Gu Yong Ha siap menunggunya.

Gu Yong Ha mendekati Jae Shin, tepat di muka Jae shin.
Yong Ha : Kau melihatnya, iya kan? Dia seorang gadis, kan? Kau tidak bisa menipuku. Aku bisa menebak warna baju dalam wanita hanya dari wangi parfum-nya.

Jae Shin menyangkalnya, ia tidak melihat apa-apa. Yong Ha tidak percaya, aku mengenalmu selama 10 tahun, tukang cegukan. Kau lari keluar karena kau tidak bisa sekamar dengan seorang gadis.

Sun joon, setelah hanya tinggal berdua, mengatur nafasnya dan berkata pada Yoon Hee, kau dari mana saja? Bahkan kau berkelahi? Apa yang terjadi denganmu? sunyi...
Sun Joon berbalik ke arah Yoon Hee, tapi ternyata Yoon Hee sudah tidur nyenyak hehehe bayangkan sehabis kompetisi, perayaan, marah-marah, dan mandi ya pasti tidur dengan sukses.

Sun Joon menghela nafas dan perlahan memasukkan tangan Yoon Hee ke dalam selimut, lalu ia memandangi wajah Yoon Hee yang tidur pulas.

Diluar Jae shin menyangkal kalau ia keluar karena tidak tahan dengan gadis di kamarnya, tidak ada wanita disini. Lalu untuk membuktikan kalau ia benar, Jae shin memberanikan diri kembali ke kamar mereka.

Jae Shin berdiri mematung di depan pintu, ia memandang Yoon Hee dan mulai membayangkan

kalau Yoon Hee itu wanita, maka ikat kepala-nya hilang dan ia mengenakan hanbok wanita, tiba-tiba ..Hik! hik! semakin parah cegukan-nya.

Jae shin terserang panik mendadak dan ia menyadari kalau bajunya tidak rapi, Jae Shin menutup bajunya dan bahkan mengenakan jubah luarnya hahaha mirip Yoon Hee wakt pertama kali tidur di kamar ini.

Saat itulah tiba-tiba sebuah saputangan jatuh, Jae shin memungutnya dan ia langsung ingat gadis yang ia tolong waktu itu, dia adalah Kim Yoon shik!

Jae Shin mengingatnya! mereka orang yang sama. Gadis yang sudah ia tolong waktu itu....

Gu Yong Ha tidak bisa tidur di kamarnya. Ia tinggal sendirian, dan berguling-giling di kasurnya yang besar dengan bantal pink di pelukannya. Gu Yong Ha frustrasi dan ngomel, Kim Yoon Shik adalah seorang gadis dan ia sudah menipu Baginda! Tapi anehnya aku tidak merasa marah, aku seperti mengerti apapun alasannya.

Hanya, beraninya Kim Yoon shik menipunya, Gu Yong Ha! Harga diriku tidak mengijinkan itu terjadi.

Jae Shin masih berusaha bertahan dari cegukannya, Jae Shin menyumpal mulutnya dengan saputangan milik Yoon Hee itu.

Lalu Jae Shin berbalik dan melihat posisi tidur Yoon Hee dengan kepala di punggung Sun Joon.

Jae Shin ketakutan dan ia membuka mulutnya, menjatuhkan saputangan Yoon Hee...

Paginya, semua masih tidur. Sun Joon adalah yang pertama kali membuka mata, ia merasa ada yang tidur di pelukannya, saat ia melihat ke bawah, ternyata ..Moon Jae shin yang tidur dalam pelukan Sun joon.

Sepertinya Jae Shin ingin menjauh dari Yoon Hee sekaligus menjaga Yoon Hee karena terlalu dekat tidurnya dengan Sun Joon, ini tidak pantas untuk seorang gadis. hehehe..Sementara Yoon Hee, tidur di ujung kasur.

Sun Joon membangunkan Jae Shin dengan jarinya, Jae shin..Jae Shin.
Jae shin masih setengah tidur dan ia kaget bangun. Jae Shin langsung terduduk dan masih terbungkus selimut. Yoon Hee juga ikut bangun.

Sun Joon dan Yoon Hee justru heran dengan keadaan Jae Shin. Mengapa kau tidur dengan baju lengkap dan terbungkus selimut? Yoon Hee bergerak ingin mendekat, tapi reflek Jae Shin berkata jangan mendekat! hehe
Jae shin : Malaria! bwa hahaha...malaria...

Yoon Hee kaget dan akan memeriksa dahi Jae Shin, Jae Shin menolaknya, hei! Yoon Hee menarik pulang tangannya. Dan reaksi Sun Joon cukup menggelikan, ia perlahan menggeser duduknya ke belakang, jauh2 dari Jae shin dan mulai memeriksa dahinya sendiri, Sun Joon takut tertular.

Kalian harus lihat klip-nya sendiri...lucu :)




Yoon Hee dan Yong Ha bertemu di toilet. Yoon Hee sepertinya sudah merasa nyaman dengan cara buang air berdiri para pria hehe dia pintar juga pura-pura.
Yong Ha memancing, apa Yoon Hee pergi ke Hyang Gwang chung?

Yoon Hee berkata tidak pernah pergi ke Hyang gwan chung, bukankah tempat itu berhantu? ada hantu wanita yang mencari mangsa pria, dan mangsa apa yang lebih baik daripada aku? aku bukan sembarang pria, aku ini Daemul, daemul!
Yoon Hee : Sunbae, aku mencarimu agar kita bisa saling menggosok punggung, tapi kau tidak kelihatan. Kau sebaiknya jangan pernah mendekati Hyang Gwan Chung, setelah semua hati para wanita yang kau kecewakan...

Yong Ha : Kau tidak pergi ? tapi aku melihat sinar!
Yoon Hee berbisik ke telinga Yong Ha : Oh sunbae, kau melihat sinar? Pasti ada hantu yang mengganggumu! Jadi, lebih baik kau mulai berhati-hati sekarang.

Yoon Hee pergi dengan nyengir meninggalkan Yong Ha yang (anehnya) ketakutan? dan menelan ludah dengan gugup. Gu Yong Ha yang sepertinya selalu menguasai keadaan ternyata takut hantu hehehe..ini lucu sekali.

Libur tlah tiba, biarpun cuma dua kali sebulan siswa SKK diijinkan pulang ke rumah mereka. Siswa SKK boleh pulang dengan syarat tetap memegang tata tertib dan ingat kalau mereka siswa SKK dan yang kedua jangan kembali ke asrama dengan membawa barang2 terlarang seperti buku porno dsb. Karena tidak lama lagi akan ada ujian yang diadakan oleh Baginda.

Yoon Hee senang sekali dan dua teman-nya menggodanya. Moon Jae Shin melihat keakraban mereka dengan pandangan kurang setuju.

Gu Yong Ha masih dipusingkan dengan cerita hantu itu dan ia terus mendesak Jae shin apa Jae shin melihat seseorang malam itu di Hyang gwan chung atau tidak.
Jae Shin : Kenapa kau seperti ini pagi-pagi begini? Kau kelihatan seperti sudah melihat hantu.

Membuat Gu Yong Ha ketakutan setengah mati. hahaha serius? Yong Ha takut hantu? ya..yang benar saja, hahaha

Sementara itu Prof Jung Yak Yong sedang membuatkan kacamata untuk Jeongjo. Jeongjo sendiri sedang menyiapkan soal ujiannya. Jeongjo ingin Lee Sun Joon, putra Menteri Lee yang bisa menjawabnya. Jeongjo sudah punya rencana sendiri.

Sun Joon menunggu Yoon Hee di gerbang luar dan memberikan bungkusan obat, kau bilang kau punya adik yang sakit? Yoon Hee meskipun berusaha tetap cool, ia lumayan tersentuh juga, karena Sun Joon ingat kalau adiknya sakit dan mau susah payah melakukan ini untuknya.

Tapi suasana menyenangkan diantara mereka dirusak oleh kehadiran In Soo dkk.

Byung Choon melemparkan bungkusan ke arah Yoon Hee, berisi makanan sisa dari kantin SKK! astaga..

In Soo : Daripada makanan sisa ini dibuang sebagai makanan hewan ternak, karena itu adalah darah, keringat dan air mata dari orang-orang, maka aku memikirkan tentang kau, Kim Yoon Shik.
Ha In soo membalikkan kata-kata yang dipakai Yoon Hee saat ia memberikan kue beras saat ospek waktu itu.

Sun Joon : Apa maksudnya itu?
In Soo : Aku cuma ingin membantu orang yang miskin papa. Lebih lagi, orang yang seharusnya cukup pandai untuk tidak membiarkan harga dirinya menguasainya.

Yoon Hee mengepalkan tangannya tapi ia diam saja.
Sun Joon : Ini bukan untuk Kim Yoon Shik. (makanan sisa itu)
In soo : Mengapa? Kau bisa melakukan-nya mengapa aku tidak?

Moon Jae Shin dan Gu Yong Ha mendekat ke arah mereka. Motivasi memberi kedua orang itu beda, Sun joon motivasinya tulus, karena ia memang peduli dengan keluarga Yoon Hee, sedangkan Ha In Soo motivasinya menghina. Bahwa harmoni politik Kim Yoon shik, Lee Sun Joon dan Moon Jae shin hanya omong kosong saja.

In Soo pada Yoon Hee : Kau minta aku mengakuimu sebagai Siswa Sungkyunkwan jika kau menang Dae Sa Rae? Ini adalah jawabanku.

Jae Shin tidak tahan lagi hanya berdiri dan mendengar saja, Ia langsung menghadapi In Soo, Tutup mulutmu! In Soo hanya tersenyum meremehkan.

Anak buah In Soo : Oh lihat! Dari Lee Sun Joon sampai Moon Jae Shin, seluruh anggota partai Kim Yoon Shik ada di sini!

Yoon Hee : Sunbae, kumohon hentikan. Aku baik-baik saja. Dengan air mata di kelopak matanya, karena penghinaan ini, Yoon Hee menerima "hadiah" itu. Jae Shin tidak mengijinkan-nya, ah..coba lihat pandangan mata Jae shin ke arah Yoon Hee..

dan Yong Ha juga tampak serba salah.

Yoon Hee mencengkeram bingkisan dari In Soo dan jalan pergi.

Sun Joon menyusulnya dan membalik-kan badan Yoon hee tapi Yoon Hee tidak bisa memandang mata Sun Joon dan berbalik pergi.

Tapi In soo belum selesai, ia berkata pada Sun Joon dan Jae Shin, Kalian tidak bisa bersama Kim Yoon Shik. Tidak peduli apa kalian Noron atau Soron, kalian berbeda. Kita seharusnya bersama-sama.

Jae shin langsung mengarahkan tinjunya pada In soo yang bisa ditahan oleh Kang Mo. Jae Shin tersinggung karena ia mulai menghargai persahabatan mereka dan mulai sadar betapa berharganya Kim Yoon Shik untuknya. Tapi Sun Joon justru terlihat diam.

Sun Joon dalam hati membenarkan ucapan In Soo, bagaimanapun Sun joon menipu dirinya, Ia tetap seorang Tuan Muda pembesar negeri ini, ia berbeda dan tidak tahu sama sekali apa kesulitan hidup yang dihadapi oleh Yoon Hee. Ada jurang yang sangat lebar diantara Sun Joon dan Yoon Shik.

Lee Sun Joon pulang dan disambut dengan hangat oleh ibunya. Sun Joon heran karena keluarga mereka sedang bersiap untuk merayakan ulang tahun Menteri Lee, ayahnya. Sun Joon kaget karena biasanya ayahnya tidak menerima hadiah atau mengadakan pesta, mengapa tiba-tiba?

Menteri Lee dan Sun Joon main permainan baduk (seperti catur). Menteri Lee memberi selamat karena Sun Joon telah menang dalam Dae Sae Rae dan memujinya karena tetap mempertahankan harmoni politik omong kosong dari Baginda. Kita tidak perlu melawan Raja sekarang, tapi bagaimanapun juga, kaum bangsawan adalah yang menguasai politik dan kita harus bersatu melawan Baginda, bersatu sebagai partai Noron.

Sun Joon terperanjat, apa kita akan melawan Baginda, apa hal itu sama sekali tidak bisa dihindarkan, apa itu bisa dibenarkan?

Menteri Lee memberi peringatan keras, apa kau ingat, di masa lalu, keluarga Raja tidak melakukan apapun kecuali membuat negri ini hancur dan tunduk pada kekuatan asing. Dan harmoni politik yang terus saja di-dengungkan Baginda hanyalah cara Baginda membawa kembali otoritas ke dalam garis kerajaan.

Menteri Lee : Jangan berbuat sesuatu yang akan membingungkan orang, seperti berteman dengan seorang Namin dan Soron.
Sun Joon : Tapi saya benar-benar menyukai dan menghargai mereka. Kim Yoon Shik sangat pintar dan sangat menyayangi keluarganya. Moon Jae shin sangat setia. Saya belajar banyak dari mereka.

Tapi ayah Sun Joon tetap memberi peringatan keras, jangan terlibat dalam harmoni politik.

Jae Shin tidak pulang ke rumah, tapi justru diam-diam mengikuti Yoon Hee :)
Yoon Hee berhenti untuk membeli kue beras. Ada dua anak kecil, memandangi kue beras itu dengan pandangan lapar. Yoon Hee melihat kedua kakak adik itu, ia seperti melihat dirinya dan adiknya, lalu Yoon Hee memberikan dua buah kue beras pada mereka.

Anak yang lebih besar menerimanya dan memberikan kedua kue itu untuk adiknya. Jadi Yoon Hee memberikan kue beras lagi pada mereka.

Ini menggerakkan hati Jae shin, lihat saja pandangan matanya..(ew..kog jadi kya Shin Woo yang gikutin Go Mi Nam yah di You're Beautiful yah..wkwkwkwkw...)

Yoon Hee berhenti di toko yang menjual hiasan untuk wanita dan ia membeli tusuk konde (bi-nyeo) untuk mengganti tusuk konde ibunya. Ibu Yoon Hee menjual tusuk kondenya untuk dibelikan kue beras saat ia pertama masuk SKK.

Moon Jae Shin terus mengamati Yoon Hee dari jauh.

Yoon Hee sempat melihat pita rambut merah muda dan ingin membelinya, tapi Yoon Hee melihat Ha Hyo eun bersama pelayan-nya ada di situ, Yoon Hee tidak jadi beli dan pergi.

Moon Jae shin berjalan lewat penjual pita itu dan menyentuh pita yang tadi dipilih Yoon Hee, wow...apa si Kuda Gila akan membelinya?

Tapi no no..tidak Moon Jae shin, dari pantulan kaca di toko itu, Jae Shin melihat beberapa orang mencurigakan mengamatinya. Jae shin langsung meletakkan pita itu pergi.

Ha Hyo Eun ternyata mengenali mereka, ia mengamati dari Kim Yoon shik yang halus sampai Moon Jae shin yang seperti berandal, keduanya memilih pita yang sama tapi tidak membelinya, Hyo eun berkesimpulan, pasti pita seperti itu yang disukai para pria, jadi Hyo eun membelinya.

Jae shin berhasil menyergap anak buah Menteri Ha, ia menculik salah satu dari mereka dan mencari informasi. Jae Shin kaget mengetahui kalau mereka adalah anak buah Menteri Ha dan ternyata mereka tidak mengamatinya.

Pria itu mengaku kalau mereka diperintah Menteri Ha untuk mengikuti Kim Yoon shik, karena mungkin saja ia adalah Hong Byuk seo. Jae Shin merasa ada alasan lain dan ia mulai ingin tahu identitas Kim Yoon shik sebenarnya.

Jae shin kehilangan jejak Yoon Hee dan ia berkata : Siapa kau sebenarnya, Kim Yoon Shik? (huee...Moon Jae Shin mulai tertarik neh...)

Di kediaman Menteri Ha,
Menteri Ha marah pada anak buahnya karena kehilangan Yoon Shik. Menteri Ha berkata kalau kemampuan memanah Kim Yoon Shik tidak sebanding dengan kemampuan Hong Byuk seo. Kalau menangkap pemenang kompetisi memanah apa berarti menangkap Hong Byuk seo? Menteri Ha pusing.

Ha In soo pulang dan mulai terlihat jelas siapa yang sebenarnya lebih pintar di rumah. In Soo mengatakan kalau Perdana Menteri Kiri mengadakan pesta. Ini membuat ayahnya heran, mengapa tiba2?
In soo menjelaskan : Perdana Menteri Kiri ingin menunjukkan pada Baginda siapa yang sebenarnya memerintah Joseon? Dia ingin menyatukan seluruh partai Noron.

Menteri Ha menanyakan tentang Kim Yoon shik, aku berhutang pada Kim Seung Hun, ayahnya. Kim Yoon shik mungkin akan datang untuk menyelesaikannya. In Soo berkata kalau Kim Yoon shik tidak seberani itu.
Menteri Ha : Tapi Baginda tampak sangat tertarik padanya.

In soo meyakinkan ayahnya kalau Kim Yoon Shik tidak akan menjadi masalah. Dan bahwa partai Harmoni politik itu akan hancur. Karena Lee Sun Joon akan segera menjadi orang kita sendiri.
Ayahnya heran, In soo menjelaskan, melalui Hyo Eun.

Sementara itu Ha Hyo eun menemui peramal terkenal. Ia minta diramal. Peramal mengeluarkan serangkaian kartu tarot dan semakin banyak peramal itu memaki, ramalan-nya semakin tok cer.

Hyo Eun sedikit kecewa ketika mendengar kalau Hyo Eun tidak memiliki hati orang yang ia cintai. Orang itu (Sun Joon) tidak bisa melihat wanita (Yoon Hee) yang ada di depannya, Jika saja ia bisa membuka matanya dan melihat wanita itu, maka segalanya akan selesai! Kecuali, peramal itu dan juga Hyo eun salah sangka dan mengira wanita yang dimaksud adalah Hyo Eun!

Hyo Eun berjanji pada dirinya sendiri, kalau ia akan menunjukkan pada Sun joon kalau ia adalah seorang wanita dan mengubah Sun Joon menjadi manusia. Peramal itu mengusulkan beberapa cara tapi Hyo eun selalu menolaknya. Peramal itu lalu menawarkan sesuatu benda pada Hyo Eun.
Di sisi lain kedai itu, ada Gu Yong Ha ditemani dua gisaeng. Yong Ha berkata apa dia (maksudnya Hyo Eun) benar2 berpikir kalau memilih setumpuk kartu bisa memberikan pengaruh? Dua Gisaeng yang di sisi Yong Ha berkata kalau peramal itu benar2 hebat.

Yong Ha : Kalau begitu aku harus diramal, bukan untuk membuat wanita menyukainya tapi agar hatiku bisa diubah, mengapa aku selalu bosan dengan wanita? Aku ingin bertemu dengan wanita yang bisa membuatku selalu tertarik.

Ternyata ada Cho sun di depan Yong Ha. Cho Sun : Jika kau bertemu dengan wanita yang begitu luar biasa sehingga kau tidak bosan dengannya, kau harus mengenalkan permata itu padaku.

Yong Ha tersenyum.

Yoon Hee menemui Tuan Hwang dan mencari tahu apa ada yang bisa ia kerjakan. Yoon Hee menolak menulis surat cinta Ha Hyo Eun untuk Lee Sun Joon. Yoon Hee beralasan ia tidak punya pengalaman menulis surat cinta, dan pekerjaan seperti itu tidak terlalu menguntungkan.

Tuan Hwang keceplosan : Keuntungan yang aku dapat datang dari kantong Lee Sun Joon. Aku masih harus membayar hutangku yang 50 nyang padanya. Uang yang kupinjamkan padamu untuk membayar hutang keluargamu dan masuk Sungkyunkwan. Aku harus membayar pada Tuan muda Noron itu...

Yoon Hee : Apa?
Yoon Hee merasa terhina, pertama makanan dan sekarang uang, kapan hal ini akan berakhir? Yoon Hee marah, apalagi kalau harus menulis surat cinta untuk Lee Sun Joon atas nama gadis lain.

Yoon Hee pergi dari toko Tuan Hwang. Di luar, Cho Sun sedang memilih bahan untuk hanboknya dan ia melihat Yoon Hee yang jalan bergegas. Yoon Hee sama sekali tidak menyadari Cho sun yang ingin memberi salam padanya.

Cho sun kecewa karena Yoon Hee tidak menyadari kehadiran-nya, ia tidak jadi beli baju, bagaimana jika ia tidak menyadari kehadiranku kalau aku mengenakan baju yang lebih bagus? Maka aku tidak akan punya alasan lagi.

Yoon Hee diliputi kemarahan dan bergegas pergi ke kediaman Sun Joon.

Di kediaman Menteri Kiri Lee,
Soon Dol lapor kalau ada yang mencari Sun joon. Sun Joon keluar dan melihat seorang seperti Yoon Hee, Sun Joon terlihat gembira, hanya..ketika orang itu berbalik, dia bukan Yoon Hee melainkan Hyo eun yang mengenakan busana pria.

Senyum Sun joon langsung lenyap. Itu salah satu nasihat yang diberikan peramal untuk Hyo Eun.

Menteri Lee mengadakan jamuan makan dengan para pejabat Noron dan juga dihadiri tangan kanan Baginda, Perdana Meteri Chae Je Gong.

Menteri Lee minta agar Perdana Menteri Chae mengatakan pada Baginda kalau semua yang hadir menikmati makanan dan anggur yang dikirim oleh Baginda.
Menteri Ha menambahkan, Katakan pada Baginda kalau yang hadir sangat banyak untuk merayakan ulang tahun Menteri Kiri Lee.

PM Chae Je Gong : Saya tidak bisa melakukannya, saya takut kalau orang-orang akan bergosip kalau Menteri Kiri Lee ingin pamer pada Baginda dan membuktikan siapa yang memiliki kekuatan yang sebenarnya. Itu hanya akan mencoreng reputasi baik Anda.

Menteri Lee : Baginda tahu sebesar apa dedikasi saya untuk negri ini, kalau kita berpikir Baginda akan salah paham, itu hanya merendahkan Baginda.

Kembali ke Sun Joon dan Hyo Eun. Hyo Eun sudah membuka topi dan dandanan pria-nya karena ditegur Sun Joon. Sun joon menasihati kalau yang dilakukan Hyo eun tidak pantas apalagi menemuinya (seorang pria) dengan cara seperti itu, Tolong kembalilah ke kediamanmu.

Hyo eun kecewa tapi ia tiba-tiba memeluk leher Sun Joon. Sun Joon tertegun pertamanya, tapi langsung melepaskan tangan Hyo Eun.

Dan celakanya, Sun Joon melihat kertas di tangan Hyo Eun, ternyata Hyo eun pakai pelet! kacau juga ini anak. Hyo eun mencoba menempelkan kertas pelet itu di leher Sun Joon.

Sun Joon merasa jijik dengan perbuatan Hyo eun ini, ia minta agar Hyo eun berhenti menyukainya, aku tidak bisa membiarkan penipuan ini, aku tidak menginginkan perhatian maupun persahabatan darimu!

Hyo Eun sakit hati dan ia menangis lalu mengungkapkan semuanya, Aku juga membenci diriku yang seperti ini, tapi aku tidak berdaya. Aku tahu kau tidak menyukaiku, tapi aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Maafkan aku.

Hyo Eun bergegas pergi tapi ia sedang tergoncang perasaan-nya dan ia limbung sehingga bertabrakan dengan pelayan yang membawa hidangan. Sehingga menimbulkan suara gaduh, itu semua terjadi di depan paviliun yang digunakan untuk perjamuan, sehingga semua ayah melihat,

Menteri Kiri Lee, Menteri Ha, dan semua pejabat. Hyo Eun malu dan berusaha pergi hanya, kakinya tidak mau bergerak karena gemetaran.

Sun Joon tidak tega dan ia maju untuk menolong Hyo Eun. Sun joon mencoba mengajak Hyo Eun pergi dari situ, tapi ya itu...Hyo Eun tidak bisa bergerak, lalu Sun Joon menggendong Hyo Eun dan membawanya pergi. Semua itu disaksikan oleh ayah keduanya.

Sun joon berkata pada Hyo Eun : Jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa..


Menteri Ha : Apa...apa yang mereka lakukan???

Hyo Eun merasa sangat berterima kasih dan ia mencium pipi Sun joon. Sun Joon tertegun.

Hyo Eun : Bagaimana kau bisa memintaku melepaskan seseorang seperti kau?

Menteri Lee sebenarnya tidak terlalu suka dengan keadaan itu, karena pasti akan tersebar gosip mengenai kedua anak mereka. Menteri Ha yang sudah tahu rencana In soo berkata sambil lalu, kalau ia tahu mereka sudah berhubungan tapi ia juga baru tahu akhir-akhir ini saja. Namanya juga anak muda.

Sun joon mengantar Hyo eun ke pintu, dan Yoon Hee tiba di kediaman Sun Joon. Ia melihat saat Sun Joon mengantar Hyo Eun.

Yoon Hee berbalik dan segera pergi. Sun Joon melihatnya dan meminta Soon Dol mengantar Hyo Eun dan segera mengejar Yoon Hee!

Sun Joon : Bukankah kau datang menemuiku?

Yoon Hee : Selama ini, apa kau sudah bersenang-senang? Melihatku begitu gembira menjadi pelajar Sungkyunkwan, dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, kau pasti sudah sering tertawa di belakangku!

Sun Joon bingung : Apa maksudmu?
Yoon Hee : 50 nyang! aku tahu dari penjual buku. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi selamanya!

Read more